Di Negara Hitler ! Berlin dan Cologne

2 comments
Berliiiinnnnn !!!
Merci deux mille fois Allah, aku bisa nyampe di negeri Hitler ini :)

Bertemu teman SMA setelah ngga ketemu 7 tahun, ngga nyangka bisa ketemu disini, padahal temen itu orang malang, kalo pas kuliah S1 dy nyempetin ke kampung halamannya, tapi ngga sempat ketemu, untung ketemu disini :)
Bener2 pangling :D
Seperti di Paris, karena turis dan kalau ingin jalan2 seharian mending beli tiket untuk satu hari bisa dipakai untuk trem, subway, bus seharga sekitar 7 euro. jadi lebih murah dan puas, ngga perlu bayar tiap kali naik transport umum. #recommended

Kunjungan pertama diajak ke gereja yang sebenarnya tinggal separuh, karena waktu perang dunia II, gereja itu kena tembakan dari pesawat perang, dan akhirnya menaranya hilang separuh.


Uniknya, revitalisasi bangunannya ditutup dengan tembok agar tidak merusak pemandangan padahal kalo dibuka keliatan kubah yang terpotong itu.




Mall pertama di Eropa barat yang WoW pada jaman dulu




Wilkommen in Berlin
Stasiun utama di Berlin dan juga yang paling besar di Eropa. Kalo di Perancis, stasiunnya ada terminus (titik akhir kereta, terminal kalo di indo) dan lebih dari 10an quais (jalan dipinggir sungai) dimana kereta berhenti cukup lama untuk melakukan rute sebaliknya, tp kalo di berlin tidak ada terminus dan mereka hanya berhenti sebentar, quai mereka juga kurang dari 10.



Stasiunnya udah kaya' Mall aja



Didepan gedung parlemen Berlin, The Reichstag, kita bisa masuk kesana, gratis, tapi harus daftar online di websitenya beberapa bulan sebelumnya.


Brandenburg Gate


Didepan Hotel Adlon, yang paling terkenal, kalo para presiden di dunia datang ke berlin biasanya nginep disana. Selain itu, saat Festival Film Internasional di Berlin, artis Hollywood pada nginep disana, seperti Angelina Jolie, Michael Jackson, Brad Pitt, Penelope Cruz, etc.


Holocaust memorial, to the murdered Jews





Tembok Berlin yang dilukis dengan berbagai macam lukisan


One of the famous catholic cathedrals in Berlin




Humboldt University, sekolahnya Einstein

Postdamer Platz, Centre commercial sekaligus bioskop2 yang terkenal apalagi saat Festival Film Internasional, banyak artis dunia yang datang kesini





Berliner Fernsehturm, stasiun tivi sekaligus restoran di Berlin timur


Weltzeituhr (Worldtime Clock) di Alexanderplatz, Berlin


Berakhirlah perjalanan di Berlin.

Besoknya tiba di Cologne, kota kecil di sebelah barat Jerman, tapi cukup terkenal dengan jembatan dan gerejanya. Dan dari kota sanalah, kereta Thalyss ku berangkat ke Paris.
Setelah menempuh perjalan 9 jam naik Bus dari Berlin pagi, bahkan hampir telat, untung Busnya mau berhenti. Pfiuuh...
Sampailah di Kota Cologne sore hari, setelah menitipkan tas ke loker, kemudian saatnya jalan2.
Keluar dari stasiunnya, ternyata gereja yang terkenal itu udah terlihat. Banyak turis foto2 disana.
Termasuk aku yang mencari orang yang bisa buat motoin aku.








Hohenzollern Bridge yang penuh dengan gembok cinta seperti di paris :D


Rumah unikk warna warni, Martinsviertel dari kejauhan :D

Kota Cologne cukup kecil sih, jadi akunya muter2 juga pake jalan kaki aja, capek sih, tapi ya lebih hemat daripada naik subway :D
karena udah malem, jadinya saatnya cari hotel yang udah aku booking lewat internet. 
Besoknya ngelanjutin jalan2, akhirnya cuma jalan2 ke shopping centre, buat cari oleh2, ternyata ngga ada.

ternyata dapat oleh2nya malah di stasiun, lebih murah.

dan setelah membandingkan negara perancis, belgia, belanda, dan jerman, negara Jerman lah yang TOP banget, mulai dari kedisiplinannya, bahkan kejujurannya. Di perancis, belgia, mau naik subway aja harus ada mesin tiketnya biar bisa masuk ke jalur keretanya. Kalo di Belanda, pake sistem Check in dan check out. Kalo mau masuk tram/subway harus check in, kalo ngga bisa didenda kalo ada pemeriksaan, dan jangan lupa check out, karena harga transport yang kita naikin tergantung saat kita check out, kalau kita lupa check out, bisa habis itu isi kartu transportnya.

Kalo di Jerman lain lagi, mereka semua udah percaya bahwwa yang naik kereta itu punya tiket. Kesadarannya tinggi banget, dan orang-orang juga ngga ada yang nakal atau mau curang ngga beli tiket, kata temen. 

Contoh lagi saat nyebrang, di perancis nyebrang di jalanan kalo tanda lampu berjalannya belum hijau, walaupun tidak ada mobil, orang2 tetep nyebrang, termasuk aku. Giliran di Jerman, dan lampu masih merah, akunya ngga sabaran, kok ngga nyebrang aja sih, kan ngga ada mobil. Tapi temenku nyantai aja nunggu sampai lampu warna hijau. Sampe akhirnya ada gerombolan turis perancis yang bilang ke temennya pake bahasa prancis "hey, ayo nyebrang, ini kan ngga ada mobil" tapi temennya ngga bergerak, masih noleh2 ke kanan ke kiri, sedangkan orang jerman yang lain pada diem. Akhirnya turis perancis pada nyebrang, walopun masih merah, dan temennya yang lain bilang "heeyy ini kan masih meraah" tapi akhirnya dia nyebrang juga. -____-

dan aku nyebrang saat lampu bener2 ijo.

Voila ! sampai ketemu di cerita traveling selanjutnya :D

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

2 komentar

Follower